Ditulis oleh : Arinda
Kategori: Umum - Dibaca: 91 kali

Kenali Imunisasi Dasar Lengkap Anak : Jadwal Pemberian & Jenisnya
- Pengertian Imunisasi Dasar Anak
Imunisasi anak adalah pemberian vaksin pada anak untuk melindungi mereka dari penularan penyakit tertentu. Vaksin terbuat dari kuman yang sudah melalui proses pelemahan atau bahkan dimatikan. Vaksinasi bertujuan untuk menguatkan sistem kekebalan tubuh sehingga merangsang terbentuknya zat antibodi. Dengan begitu, tubuh anak lebih kuat terhadap infeksi di masa mendatang dan tubuh anak tidak rentan terkena berbagai penyakit selama pertumbuhannya.
- Jenis Imunisasi Dasar Lengkap Anak
- Hepatitis B, untuk mencegah virus hepatitis B.
- BCG, untuk mencegah infeksi tuberkulosis (TB)
- DPT, untuk memberi perlindungan terhadap penyakit Difteri, Pertusis, dan Tetanus.
- Polio, untuk mencegah penyakit polio yang dapat menyebabkan kelumpuhan dan gangguan sistem saraf.
- MMR, untuk mencegah penularan penyakit campak, gondongan dan rubella.
- Hib, untuk mencegah infeksi bakteri Haemophilus influenza tipe b (Hib) yang menyebabkan meningitis pada anak di bawah 5 tahun
- PCV, mencegah infeksi bakteri yang menyebabkan pneumonia.
- Rotavirus, untuk mencegah infeksi rotavirus yang bisa menyebabkan diare pada anak.
- Influenza, digunakan untuk mencegah dan mengurangi risiko komplikasi flu.
- Japanese Encephalitis (JE), untuk mencegah penyakit radang otak akibat infeksi virus.
- Hepatitis A, untuk mencegah infeksi virus yang menyebabkan peradangan hati, sakit kuning dan penyakit hati akut.
- Varisela, berfungsi untuk mencegah cacar air.
- Tifoid, dapat melindungi tubuh dari infeksi demam tifoid dan tipes.
- Human Papillomavirus (HPV), melindungi dari infeksi HPV yang dapat menyebabkan kanker serviks.
- Dengue, berfungsi untuk melindungi anak dari penyakit Demam Berdarah.
- Jadwal Pemberian Imunisasi Dasar Anak
Adapun jadwal imunisasi dasar lengkap berdasarkan Kementrian Kesehatan dan IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) adalah sebagai berikut:
- Usia 0 – 6 Bulan
- Hepatitis B : Diberikan 4 kali. Biasanya pada bayi pertama kali 24 jam setelah lahir, kemudian di usia 2, 3 dan 4 bulan. Untuk booster bisa diberikan ketika bayi berusia 18 bulan.
- BCG : Diberikan satu kali pada bayi baru lahir pada usia 0-1 bulan.
- DPT : Diberikan sebanyak 3 kali, pada usia 2, 3 dan 4 bulan. Vaksin booster akan diberikan dua kali pada usia 18 bulan dan 5-7 tahun.
- Polio : Untuk vaksin poli oral diberikan pada bayi usia 0-1 bulan. Sedangkan untuk vaksin polio suntik bisa diberikan 2 kali sebelum berusia 1 tahun. Baik oral maupun suntik, akan dilakukan secara berulang pada usia 2, 3 dan 4 bulan.
- HiB : Diberikan sebanyak 3 kali, usia 2, 3 dan 4 bulan. Untuk booster diberikan saat usia 18 bulan.
- PCV (Pneumokus) : Diberikan pada bayi usia 2, 4, 6 bulan dengan booster pada usia 12-15 bulan.
- Rotavirus : Untuk rotavirus jenis Monovalen diberikan 2 kali dengan dosis pertama di usia 6 minggu dan dosis kedua dengan interval minimal 4 minggu dan harus selesai pada usia 24 minggu. Sedangkan untuk rotavirus jenis Pentavalen diberikan sebanyak 3 kali, dengan dosis pertama 6-12 minggu. Kemudian, dosis kedua dan ketiga dengan interval 4-10 minggu serta harus selesai pada usia 24 minggu.
- Usia 6 - 12 Bulan
- Influenza : Diberikan mulai usia 6 bulan dan dilanjutkan dengan pemberian setahun sekali ketika anak memasuki usia 18 bulan sampai 18 tahun.
- Japanese Encephalitis (JE) : Diberikan sekali pada usia 9 bulan, dilanjutkan booster saat anak berusia 2-3 tahun.
- MMR : Diberikan mulai usia 9 bulan, dan dilanjutkan booster saat usia 18 bulan atau ketika usia 5- 7 tahun.
- Usia 12 – 24 Bulan
- Hepatitis A : Diberikan 2 kali pada usia 12 bulan untuk dosis pertama, dilanjutkan dengan interval 6 -12 bulan untuk dosis kedua.
- Varisela : Diberikan 2 kali pada usia 12-18 bulan untuk dosis pertama. Untuk dosis kedua diberikan 6 minggu sampai 3 bulan setelahnya.
- Usia 2 – 18 Tahun
- Tifoid : Diberikan pada usia 2 tahun, kemudian dilanjutkan setiap 3 tahun sekali mulai dari usia 5 – 18 tahun.
- Human Papillomavirus (HPV) : Diberikan pada anak perempuan usia 9-14 tahun sebanyak 2 kali dengan jarak 6-15 bulan setiap dosisnya.
- Dengue : Diberikan 3 kali pada usia 9-16 tahun dengan jarak 6 bulan per dosisnya.
- Efek Samping Pemberian Imunisasi Anak
Pemberian imunisasi atau vaksin terkadang menimbulkan efek samping. Beberapa efek samping imunisasi yang paling umum yaitu:
- Demam tinggi dengan suhu diatas 38,5 derajat celcius
- Ruam, kemerahan, bengkak dan nyeri di area kulit yang disuntik.
- Merasa gelisah, rewel dan sulit tidur.
- Efek samping berat imunisasi yaitu alergi, anafilaksis (tapi kondisi ini jarang terjadi)
- Layanan Imunisasi di RS Panti Waluyo
Pemberian imunisasi dasar pada bayi menjadi hal yang penting dan harus dilakukan, sebab tubuh bayi memiliki tingkat imunitas yang rendah sehingga harus segera mendapatkan perlindungan dari infeksi penyakit menular. RS Panti Waluyo juga menyediakan layanan imunisasi dasar lengkap bagi anak. Dapatkan informasi lengkap mengenai jadwal imunisasi, harga dan pemesanan vaksin melalui kontak rumah sakit di 08156717076 (WA) atau 0271-712077 (telp).
Referensi :
- Jadwal Imunisasi Anak IDAI melalui https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/jadwal-imunisasi-anak-idai
- Daftar Imunisasi untuk Bayu Baru Lahir melalui
https://ayosehat.kemkes.go.id/sudah-lengkap-ini-daftar-imunisasi-untuk-bayi-baru-lahir