Ditulis oleh : Arinda
Kategori: Umum - Dibaca: 1788 kali
MAGER (MALES GERAK) PICU BERBAGAI PENYAKIT METABOLIK
Sering dengar istilah mager? Mager yang merupakan salah satu perilaku masyarakat masa kini dapat dikatakan sebagai perilaku sedentari, yaitu suatu perilaku dengan kegiatan yang mengacu pada segala jenis aktivitas yang dilakukan di luar waktu tidur, dengan karakteristik keluaran kalori sangat sedikit. Contoh perilaku sedentari yaitu berbaring atau duduk dalam waktu lama seperti menonton TV, bermain video games, atau duduk lama di depan komputer. Contoh perilaku lain adalah pergi ke suatu tempat dengan jarak dekat menggunakan kendaraan, menyerahkan pekerjaan rumah tangga pada pembantu, kurang berolahrga, dan menggunakan lift meskipun terdapat akses tangga.
Penelitian yang dilakukan oleh Yusfita (2018) menyebutkan bahwa tingginya perilaku sedentari menjadi faktor risiko sindrom metabolik pada pekerja yang merupakan salah satu penyebab penyakit metabolik, seperti Penyakit Jantung Koroner (PJK), Diabetes Mellitus tipe 2, stroke, kanker, dsb. Perilaku sedentari lebih dari atau sama dengan 6 (enam) jam/ hari berhubungan dengan sindrom metabolik pada pekerja dengan rata-rata usia mulai 40 tahun, karena pada usia tersebut kemampuan tubuh melakukan sekresi insulin dan kemampuan kerja reseptor insulin akan menurun, sehingga meningkatkan risiko sindrom metabolik.
Pekerja yang berisiko terkena sindrom metabolik kebanyakan adalah pekerja yang lebih banyak menggunakan waktu kerjanya di depan computer, sehingga aktivitas yang dilakukan cenderung sedikit dan ringan. Aktivitas ini tidak seimbang dengan asupan makanan yang dikonsumsi yang biasanya tinggi lemak dan karbohidrat, sehingga tertimbun di dalam tubuh. Melakukan aktivitas seperti peregangan otot, menghindari duduk terlalu lama dan memperbanyak aktivitas fisik di tempat kerja merupakan salah satu cara untuk mengurangi risiko terkena penyakit metabolik. (@arindaweddinia)
Sumber :
Yusfita, Lailiyah Yusna. 2018. Hubungan Perilaku Sedentari dengan Sindrom Metabolik pada Pekerja. The Indonesian Journal of Public Health, Vol. 13, No. 2 Desember 2018: 143-155
http://p2ptm.kemkes.go.id