RUMAH SAKIT TANGGAP BENCANA
Jumat, 19 Oktober 2012 - 11:17:07 WIB
Ditulis oleh : arsanto
Kategori: Umum - Dibaca: 10589 kali

“ Indonesia, menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho kepada wartawan BBC Indonesia, Yusuf Arifin, menduduki peringkat tertinggi untuk ancaman bahaya tsunami, tanah longsor, dan gunung berapi.

Sutopo menambahkan Indonesia juga menduduki peringkat tiga untuk ancaman gempa serta enam untuk banjir.” ( http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2011/08/110810_indonesia_tsunami.shtml )

 

Bencana merupakan suatu keadaan yang unik , bukan hanya menambah kuantitas tapi juga terdapat penanganan secara kualitatif, dikarenakan adanya gangguan komunikasi, kerusakan rute tranportasi dan tidak berfungsinya fasilitas lain. 

Bencana bagi rumah sakit terbagi menjadi 2 yaitu :

1.       Bencana Eksternal

Terjadi di luar RS yang mengakibatkan terjadinya peningkatan jumlah pasien yang diperkiraan akan melebihi kapasitas optimal dan maksimal RS

a.       Bencana di sekitar RS , korban di bawa ke RS ( respon Internal )

b.      Bencana jauh dari RS  dengan RS mengirim Tim Bantuan ( respon Eksternal)

2.       Bencana Internal

·         RS Itu sendiri tengah mengalami bencana yang mengakibatkan terganggunya sistem RS

·         RS tidak berfungsi sebagian atau seluruhanya, memerlukan bantuan dari luar Rumah SAkit

 

Pada prinsipnya : Rumah Sakit dalam keadaan bencana sekalipun, harus mampu mengelola bersama pelayanan sehari-hari serta melayani korban akibat bencana, secara aktif membantu dalam penyelamatan nyawa korban bencana .

 

Beberapa Tenag  medis memiliki  pandangan yang salah terhadap bencana yaitu Para tenaga medis umumnya percaya bahwa respon medis selama terjadinya bencana hanyalah semata-mata perluasan dari praktek keseharian mereka . Kesalah pahaman ini telah menuntun pada kepuasan diri di antara para praktisi medis terhadap kesiapsiagaan bencana dan kurangnya pengetahuan akan prinsip dasar yang di butuhkan untuk meningkatkan respon yang efektif. 

Untuk itu RS perlu untuk mebuat rencana – rencana penanggulangan : kedaruratan internal (seperti kebakaran , ledakan dll) serta kedaruratan eksternal ( kecelakaan bus, gempa bumi, ledakan bom dll)

 

Adapun tahapan rencana penanggulangan bencana terbagi dalam beberapa bagian  :

1.       AKTIVITASI

Yaitu suatu proses ekskalasi struktur organisasi rumah sakit dalam keadaan normal menjadi struktur dalam  dalam keadaan bencana.

Tahapan Aktivasi :

a.       Alert ( peringatan) : Situasi bencana mungkin terjadi. Terdapat peningkatan unsur kesiapsiagaan

b.      Stand by (siap siaga) : Keadaan bencana sangat mungkin terjadi. Siap untuk Mobilitasi

c.       Call Out ( Panggilan Darurat) : Terjadi Bencana mobiltasi di lakukan

d.      Stan down : Situasi bencana mereda

 

Setelah Aktivasi Bencana maka dilakukan :

a.       Membuka Pusat Krisis Instansi di Rumah Sakit, yang merupakan tempat berkumpul, koordinasi dan pusat informasi

b.      Lokasi Pusat Krisis Instalasi pengendalian bencana dengan area pilihan yang jauh dari UGD

c.       Tetapkan rantai komando dan alur komunikasi untuk pemegang posisi penting dalam pusat komando. Pemegang posisi penting harus ditentukan sejak awal rencana kesiapsiagaan.

 

2.       DEAKTIVASI

Yaitu suatu proses normalisasi dari struktur oragniasasi dalam keadaan bencana kembali menjadi struktur normal

Tahapan Deaktivasi

a.       Pernyataan pengakhiran dari keadaan bencana di lakukan oleh ketua Tim Penanggulangan Bencana

b.      Setelah diakhiri, kegiatan RS kembali ke keadaan normal

c.       Ketua Tim Penanggulangan Bencana ( Incident Commander) mengadakan pertemua dengan seluruh tim untuk mengadakan evaluasi

 

 

Bencana Kebakaran yang terjadi di AMRI Hospital Kolkota India dan lemahnya system penanggulangan darurat bencana yang lemah yang menyebabkan dicabutnya ijin RS (http://www.youtube.com/watch?v=uRk_y9uVNN8 )   memjadi pembelajaran untuk kita semua betapa pentingnya  HOSPITAL DISASTER PLAN …..

 

Disampaikan dalam sosialisasi HOSDIP oleh

dr Roro Flavia Bayu Astiyani

Frisniari ,S

Eko Widodo, AMK

 

Berita Terkait
Nama :
Email :
Pesan :