SEJARAH KPMP
KOMUNITAS pENDAMPINGAN PASTORAL
dan MITRA PEDULI RS.PANTI WALUYO
SURAKARTA
I. DASAR PEMIKIRAN
Manusia diciptakan Allah sebagai mahluk yg mulia dan memiliki 4aspek hehidupan, yang keseluruhan aspek merupakan satu kesatuan yang terintegrasi (fisik, mental-emosional, sosial, spiritual). Terintegrasinya seluruh aspek ini, akan nampak kita jumpai, secara khusus ketika seseorang mengalami sakit (kelemahan fisik). Kelemahan fisik, bisa terjadi sebagai dampak dari kondisi psikologis yang sedang mengalami kelemahan. Sebaliknya, kelemahan aspek psikologis bisa terjadi sebagai dampak dari kelemahan kondisi fisik.
jika yang terjadi adalah kelemahan fisisk, akan lebih mudah proses pemulihan yang dilakukan. Tetapi jika kelemahan fisik kemudian mempengaruhi kondisi psikologis, maka pendekatan secara medis yang sedang dilakukan tidak bisa berdiri sendiri, tetapi memerlukan pendekatan dari aspek lain, tentunya aspek mental-emosional, sosial serta spiritual.
Berdasarkan pemikiran diatas, maka sudah saatnya masyarakat secara luas (khususnya warga gereja), diajak menyegarkan kembali paradigma tentang kesehatan bahwa kesehatan seseorang tidak terbatas pada kesehatan fisik, melainkan kesehatan secara menyeluruh (mental-emosional, sosial dan spiritual. Dengan demikian, ketika seseorang sakit, berarti bisa terjadi pula ketidak sehatan pada aspek kehidupan yang lainnya.
Gambaran di atas menyadarkan kita, bahwa kesehatan adalah masalah yang sangat penting, pemulihan kesehatan juga merupakan hal yang tidak kalah pentingnya. Yang menjadi persoalan : jika kesehatan fisik merupakan tanggung jawab rumah sakit (medis, para medis, penunjang medis). Lalu siapa yang bertanggungjawab ata pemulihan kesehatan yang menyangkut aspek : mental-emosional, sosial serta spiritual? Jawabnya : apakah para rohaniawan? pekerja sosial?. Jika ini jawabnya, berpa jumlah rohaniawan dan pekerja sosial di rumah sakit? berpa jumlah rohaniawan di gereja atau lembaga keagmaan yang ada? sudah seimbangkah dengan jumlah masyarakat yang sakit? lalu jika tidak seimbang, apakah derajat kesehatan yang menjadi harapan bisa terwujudkan?. LALU PEMULIHAN KESEHATAN MENTAL-EMOSIONAL, SOSIAL SERTA SPIRITUAL, tanggung jawab siapa?
Dari pertanyaan besar dan mendasar diatas, Instalasi Sosio Pastoral RS.Panti Waluyo mengajak gereja (baik gereja pendiri maupun pendukung YAKKUM) untuk ikut ambil bagian dalam proses pemulihan kesehatan, secara khusus pada aspek spiritual.
Dengan prinsip menjemput bola, pada tahun 2001 Ins. Sosio Pastoral menggandeng Gereja yang melakukan pelayanan perkunjungan khusus pada warga gerejanya, diubah untuk melakukan pelayanan perkunjungan pastoral kepada seluruh warga gereja denominasi apapun yang sedang menjalani rawat inap di RS.Panti Waluyo.
Dengan demikian, pelayanan perkunjungan pastoral dari tim pastoral gereja menjadi lebih bermanfaat daripada pelayanan terbatas hanya pada warga gereja yang dikenalnya. Namun, di sisi lain sekaligus membangun paradigma baru bagi jemaat agar memiliki konsep pelayanan pemulihan kesehatan spiritual menjadi tanggung jawab bersama, termasuk seluruh warga gereja.
Keterlibatan pelayanan perkunjungan oleh warga gereja, kepada seluruh pasien rawat inap yang beragama kristen dan katolik, maka upaya penopangan, pendampingan, penyembuhan dan rekonsiliasi/pemulihan hubungan, menjadi lebih lengkap. Tentunya tetap harus memperhatikan kaidah-kaidah pelayanan perkuijungan pastoral dalam konteks klinis.
Untuk maksud semua ini, RS.Panti Waluyo sebagai salah satu unit pelayanan kesehatan YAKKUM, mengajak gereja untuk berperan aktif menjadi pelayanan/ pendampingan bagi pasien Rawat Inap di RS. Panti Waluyo.
Dari tahun ketahun, pelayanan perkunjungan pastoral semakin menampakan wajah yang antusias dari pihak gereja, terbukti semakin meningkat jumlah gereja yang terlibat untuk proses pelayanan perkunjungan pastoral bagi pasien rawat inap di RS.Panti Waluyo.
Pada tahun 2007, komunitas tim pastoral dilembagakan menjadi sebuah komunitas dengan Nama : KOMUNITAS PENDAMPINGAN PASTORAL dan MITRA PEDULI RS.Panti Waluyo. Dengan Pengurus terdiri dari : Pendeta, majelis, komisi pastoral, prodiakon dan ketua lingkungan, serta warga yang berminat.
Dari Komunitas Pastoral gereja di wilayah Surakarta ini, maka terbentuklah salah satu klub pelayanan di RS.Panti Waluyo dibawah tanggungjawab Ins.Sosio Pastoral. Komunitas ini sangat bermanfaat positif dalam rangka berjejaring anatara dua pihak : RS.Panti Waluyo dengan Gereja. Komunitas ini terus berjalan dalam pelayanannya dengan berbagai program. Pada th 2011 berakhirlah kepengurusan yang pertama sekaligus diangkat pula kepengurusan yang baru. Tim KPMP - Selamat menjadi utusan Tuhan ditengah-tengah saudara-saudara yang sedang mengalami kelemahan dan memerlukan uluran tangan dan kasih.
II. TUJUAN:
- Mengkontruksi ulang pemikiran tentang konsep pelayanan pastoral sebagai tanggungjawab bersama warga gereja.
- Kaderisasi volunteer/pelayan pastoral di lingkungan gereja
- Memelihara dan menyegarkan hubungan antara YAKKUM (RS. Panti Waluyo) dengan GEREJA PENDIRI dan GEREJA PENDUKUNG